KOTA (RIAUPOS.CO) -- Perang besar terhadap narkoba yang diserukan pemimpin bangsa menuntut seluruh lapisan baik instansi pemerintah, masyarakat harus bergerak melawan kejahatan terorganisir lintas negara itu. Tentunya tidak boleh berdiam diri harus ada bukti nyata untuk melawan status darurat narkoba.
BNNK Pekanbaru mempunyai strategi dengan menyasar ke Desa Bersinar (bersih narkoba). Terdapat empat kelurahan itu di antaranya Kelurahan Sidomulyo Timur di Kecamatan Marpoyan Damai, Kelurahan Sago di Kecamatan Senapelan, Kelurahan Limbungan di Kecamatan Rumbai Pesisir dan Kelurahan Sukamaju di Kecamatan Sail.
"Melalui Desa Bersinar diharapkan dapat menjadi daerah percontohan bagaimana pelaksanaan pencegahan dan pemberdayaan melalui kampanye narkoba yang dimulai dari level desa. Sehingga masyarakat kita imun dari pengaruh penyalahgunaan narkoba. Tentunya memerlukan dukungan, kerja sama, sinergi serta kepedulian dari seluruh pihak," sebut Kepala BNNK Pekanbaru AKBP Sukito kepada Riau Pos kemarin.
Diceritakannya, BNNK Pekanbaru pun telah membentuk 80 orang penggiat antinarkoba dari berbagai kalangan. “Dari pemerintah sebanyak 20 orang, dunia usaha atau swasta 20 orang, lingkungan masyarakat 20 orang dan lingkungan pendidikan 20 orang. Mereka adalah perpanjangan atau turunan gen dari BNN untuk ikut serta dan aktif dalam pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika (P4GN).
"Dengan bantuan mereka, pada 2019 BNNK Pekanbaru telah melakukan kegiatan pencegahan berupa advokasi, sosialisasi dan kampanye stop narkoba kepada pelajar, mahasiswa, instansi pemerintah dan kelompok masyarakat sebanyak 970.346 orang dari penduduk Pekanbaru yang berkisar 1,2 jutaan," terangnya.
Tentunya, efektivitas yang bisa dilakukan harus dimaksimalkan dengan kondisi yang ada.(*3)